Tidak salah apabila orangtua semestinya dapat memberikan anak contoh yang nyata untuk tak bersikap sombong. Dari contoh yang terlihat secara langsung oleh anak, maka anak dapat menirunya secara cermat.
Namun perlu kamu ketahui tentang sesungguhnya wanita, jangan lakukan perlakuan yang kasar dalam memperlakukannya. Entah, biasanya akan mengakibatkan kerusakan keindahannya, menodai kesempurnaannya hingga membuatnya layu tidak berseri.
Ketertarikan dengan lawan jenis dan menjadi rasa cinta adalah salah satu fenomena umum yang terjadi. Bersamaan dengan hal tersebut, muncul beragam cara memikat hati wanita yang dapat diterapkan dalam kehidupan. Namun keefektifannya pun subjektif tergantung kecocokan kedua pasangan.
Padahal tidak ada gunanya manusia hidup dengan kesombongan. Karena sombong bisa membawa dampak buruk untuk diri sendiri dan orang lain. Orang yang sombong hidupnya tidak akan tenang. Dibenci orang lain bahkan bisa memunculkan musuh.
Orang yang angkuh adalah orang yang sombong. Oleh karena itu, orang yang sombong akan sangat menyukai pujian. Ia akan berusaha memperlihatkan prestasi yang ia raih kepada semua orang, dengan harapan akan mendapatkan pujian.
Itulah tadi ciri- ciri orang yang memiliki sifat yang angkuh. Lalu bagaimana jika kita memiliki teman atau kekasih yang angkuh? Apa yang harus dilakukan untuk menghadapi mereka? Berikut ini suggestions cara menghadapi orang yang angkuh.
Orang yang angkuh memiliki kecenderungan untuk tidak sabar. Ditambah lagi, jika ia harus bekerja dengan kondisi yang tidak ia sukai. Selain itu, orang yang angkuh tidak suka jika ada yang mengkritik dia, sehingga menjadi mudah untuk emosi.
Malangnya apabila ditolak ramai lelaki mula naik angin dan menuduh wanita yang mereka ingin dekati itu sombong dan anggapnya keras kepala.
Jika sudahh berhasil berkenalan dan ia mau untuk cara memikat wanita yang sombong bertemu pada kesempatan selanjutnya, maka cara meluluhkan hati wanita berikutnya adalah cari tahu tentang kesukaan.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيَ عَلَى دِينِكَ
Anak merupakan peniru terbaik dari orangtuanya, sehingga tidak heran apabila ada pepatah yang mengatakan bahwa 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya'. Terkadang tanpa disadari justru sikap yang dimiliki anak bisa saja merupakan representasi dari orangtuanya sendiri.
Cobalah mengkaji beberapa tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan belakangan ini. Apakah benar tidak bersikap angkuh dan sombong terhadap orang lain. Atau justru melakukan sesuatu yang bisa disebut angkuh.
Kepercayaan dirinya yang tinggi, justru menjadi alasan ia menjadi sombong. Ia merasa bahwa tidak ada yang lebih baik selain dirinya sendiri. Ia sangat yakin dengan kemampuannya, dan mudah merendahkan orang lain.
Orangtua juga harus menyampaikan konsekuensi tersebut pada anak, sehingga nantinya anak akan paham mengenai hal tersebut.